Rabu, 21 Oktober 2015

Prilaku Konsumen dan Produsen



Prilaku Konsumen
Teori tingkath laku konsumen menerangkan tentang prilaku konsumen di pasaran, yaitu menerangkan sikap konsumen dalam membeli dan memilih barang yangkan dibelinya, Teori ini dikembangkan dalam dua bentuk : teori utiliti dan analisis kepuasan sama.

Dalam teori utiliti perlu dibedakan dua konsep yaitu utiliti total atau jumlah utiliti dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu dan utiliti marjinal yaitu tambahan utiliti yang diperoleh dari menambah satu unit barang yang dikonsumsi. Pola konsumsi ke atas suatu barang dipengaruhi oleh hukum utiliti marjinal yang semakin menurun. Artinya, semakin banyak suatu barang dikonsumsi, semakin sedikit nilai utiliti marjinalnya dan pada akhirnya utiliti marjinal akan bernilai negatif.

Apabila seseorang hanya mengkonsumsi satu jenis barang saja, kepuasan yang maksimum akan dicapai pada ketika utiliti marjinal adalah nol (dan pada waktu ini utiliti total mencapai maksimum). Apabila seseorang mengkonsumsi banyak barang, syarat permaksimuman kepuasan adalah :

MUa/Pa = MUb/Pb = MUc/Pc

dimana

MUa, MUb dan MUc adalah harga barang A, B dan C
Pa, Pb dan Pc adalah harga barang A, B dan C

Teori tingkah laku konsumen dapat menerangkan mengapa kurva permintaan menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yaitu yang menggambarkan apabila harga turun, permintaan bertambah. Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan mengapa permintaan konsumen ke atas sesuatu barang bersifat demikian dan selanjutnya teori nilai guna dapat juga digunakan untuk mewujudkan kurva permintaan konsumen.

Teori nilai guna dapat pula digunakan untuk menerangkan tentang paradoks nilai, yaitu keadaan dimana beberapa jenis barang yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari (seperti air dan udara) harganya sangat rendah, sedangkan barang yang kurang berguna (seperti berlian) harganya sangat tinggi.
Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi suatu barang biasanya lebih tinggi dari pengorbanan (pembayaran) yang dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Perbedaan di antara keduanya dinamakan surplus konsumen.Bagaimana surplus konsumen akan wujud dapat ditunjukkan untuk kasus seorang individu dan untuk keseluruhan konsumen dalam suatu pasar barang.

KONSEP PENTING PERILAKU KONSUMEN

  • Efek pendapatan : Pengaruh atau akibat perubahan harga sesuatu barang terhadap pendapatan riil konsumen yang menggunakan barang yang mengalami perubahan harga.
  • Efek Penggantian : Perubahan cita rasa konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang apabila dibandingkan dengan barang-barang lain sebagai akibat perubahan harga barang tersebut.
  • Hukum Nilai Guna Marjinal : Suatu rumusan yang menyatakan bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi seseorang, semakin sedikit tambahan nilai guna yang dinikmati orang tersebut.
  • Nilai Guna :  Kepuasan yang diterima seseorang dari mengkonsumsi suatu barang. Konsep nilai guna dibedakan kepada nilai guna total dan nilai guna marjinal. Nilai guna total adalah jumlah kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang. Nilai guna marjinal adalah tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan seunit barang yang dikonsumsi.
  • Paradoks Nilai : Keanehan dalam menilai barang berdasarkan harganya dengan berdasarkan manfaatnya kepada kehidupan manusia. Harga berlian tinggi tetap manfaatnya kepada manusia rendah. Sedangkan harga air rendah tetapi manfaatnya tinggi. Paradoks ini dapat diterangkan dengan menggunakan teori nilai guna.
  • Surplus Konsumen : Kelebihan kenikmatan konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang apabila dibandingkan dengan pembayaran yang perlu dilakukan untuk memperoleh barang tersebut,

Prilaku Produsen
Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan perseorangan, perkongsian, perseroan terbatas, perusahaan milik negara dan koperasi. Dalam teori ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda-bedakan. Semua perusahaan tersebut dinamakan firma. Firma dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian keusahawan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan faktor-faktor produksi lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Tujuan kegiatan firma adalah untuk mencari keuntungan. Dalam menganalisis kegiatan firma untuk mencari keuntungan, periode analisis perlu dibedakan dalam dua jangka waktu: jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek kebanyakan faktor-faktor produksi adalah tetap. Hanya jumlah tenaga kerja (buruh) yang dapat ditambah. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat ditambah.

Dalam analisis mengenai kegiatan firma-firma perlu dibedakan arti firma dan industri. Firma adalah suatu unit produksi yang menghasilkan sesuatu barang. Sedangkan industri adalah semua firma yang terdapat dalam sesuatu pasar barang.

Sebagai langkah permulaan untuk menerangkan kegiatan firma dalam memproduksi dan mencari keuntungan, teori ekonomi menerangkan tentang fungsi produksi dalam jangka pendek. Fungsi produksi jangka pendek memisalkan hanya tenaga kerja yang dapat di tambah jumlahnya. Faktor produksi yang lain dianggap tetap.

Kegiatan memproduksi dalam jangka pendek dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin menurun/berkurang. Hukum ini menyatakan, pada permulaannya, pada tahap awal dari proses produksi, pertambahan seunit (seorang) tenaga kerja akan meningkatkan produksi marjinal. Akan tetapi pada tahap berikutnya, pertambahan seunit (seorang) tenaga kerja akan menambah produksi marjinal pada kuantitas yang semakin berkurang sehingga pada akhirnya produksi marjinal adalah nol. Pada tahap berikutnya produksi total akan merosot dan produksi marjinal adalah negatif.

Analisis mengenai kegiatan memproduksi firma dapat pula dilakukan dengan memperhatikan caranya firma memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya. Analisis memisalkan ada dua faktor produksi yang dapat diubah penggunaannya. Untuk menentukan jumlah produksi yang maksimum; atau jumlah biaya yang minimum, analisis akan menggabungkan dua kurva yaitu isocost atau kurva yang menunjukkan gabungan dua faktor produksi yang mengeluarkan biaya yang sama; dan isoquant atau gabungan dua faktor produksi yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama.

KONSEP PENTING PERILAKU PRODUSEN/PERUSAHAAN
  • Firma (perusahaan) : Unit produksi dalam teori ekonomi yang berfungsi menghasilkan barang yang diperlukan konsumen/pembeli.
  • Fungsi Produksi : Konsep ini dapat didefinisikan dalam dua pengertian, yaitu hubungan diantara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut; dan suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan.
  • Industri : Gabungan semua firma yang menjalankan kegiatan menghasilkan suatu jenis barang tertentu. Semua firma tersebut merupakan keseluruhan penjual dalam pasar suatu barang.
  • Isocost : Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi, yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang, yang memerlukan biaya yang sama.
  • Isoquant : Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
  • Jangka Panjang : Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang memisalkan periode tersebut adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya.
  • Jangka Pendek : Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang memisalkan bahwa dalam periode tersebut hanya satu faktor produksi saja (tenaga kerja) yang jumlahnya dapat diubah-ubah.
  • Produksi Marjinal : Tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit(seorang) tenaga kerja ditambah.
  • Produksi Rata-rata : Pada suatu tingkat penggunaan tenaga kerja tertentu, produksi ini merupakan jumlah rata-rata yang diwujudkan oleh seorang pekerja. Nilainya dihitung dengan membagi produksi total dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan
  • Produksi Total : Jumlah Produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar