Selasa, 08 November 2016

Customer Relationship Management (CRM)

Assalamualaikum Bloggers!

Customer Relationship Management (CRM)  adalah sebuah istilah industri TI untuk metodologi, strategi, perangkat lunak (software) dan atau aplikasi berbasis web lainnya yang mampu membantu sebuah perusahaan (enterprise, kalau besar ukurannya) untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan.


 CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan (supaya tidak lari ke pesaing) dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, email, masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing juga sebuah strategi bisnis menyeluruh dari suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan.

Tujuan utama yang ingin dicapai oleh semua strategiCustomer Relationship Management (CRM) adalah untuk mengembangkan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan. Terdapat lima tahap proses untuk pengembangan dan penerapan strategi Customer Relationship Management (CRM) (Francis Buttle,2004:57) :
  1. Analisis portfolio pelanggan. Tahap ini melibatkan analisis terhadap basis pelanggan secara aktual dan potensial untuk mengidentifikasi pelanggan mana yang ingin dilayani di masa mendatang
  2. Keintiman pelanggan. Pada tahap ini dapat dikenali identitas, riwayat, tuntutan, harapan, dan pilihan pelanggan.
  3. Pengembangan jaringan. Untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengelola hubungan dengan anggota jaringan dalam perusahaan.
  4. Pengembangan proposisi nilai. Tahap ini melibatkan pengidentifikasian sumber-sumber nilai bagi pelanggan dan penciptaan suatu proporsisi dan pengalaman yang memenuhi kebutuhan, harapan, dan pilihan mereka.
  5. Mengelola siklus hidup pelanggan. Siklus hidup pelanggan adalah perjalanan pelanggan dari status suspect (apakah konsumen itu cocok dengan profil target market) hingga menjadi pendukung (konsumen yang mendatangkan pemasukan tambahan berkat referensi lisan mereka yang mendatangkan konsumen-konsumen baru lainnya).

Penggunaan Customer Relationship Management ( CRM ) memiliki beberapa manfaat yang dapat berpengaruh bagi meningkatnya nilai suatu perusahaan yaitu :
  • Meningkatkan Loyalitas Pelanggan; Aplikasi CRM memungkinkan untuk menggunakan informasi dari semua titik dengan pelanggan, baik via web, call center, ataupun lewat staff pemasaran dan pelayanan di lapangan. Konsistensi dan aksepsibilitas informasi ini memungkinkan penjualan dan pelayanan yang lebih baik dengan berbagai informasi penting mengenai pelanggan tersebut.
  • Mengurangi Biaya;  CRM juga memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih murah dalam sebuah skema program pemasaran yang spesifik dan terfokus. Tertuju ke pelanggan yang tepat dan pada waktu yang tepat pula.
  • Meningkatkan Efisiensi Operasional; Otomasi penjualan dan proses layanan dapat mengurangi resiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cashflow. Penggunaan teknologi web dan call center misalnya, akan mengurangi hambatan birokrasi dan biaya serta proses administratif yang mungkin timbul.
  • Peningkatan Time to Market;  Aplikasi CRM memungkinkan membawa produk ke pasar dengan lebih cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik, adanya data trend pembelian oleh pelanggan.
  • Peningkatan Pendapatan;  Aplikasi CRM menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan. Dengan aplikasi CRM, perusahaan dapat melakukan penjualan dan pelayanan melalui website sehingga peluang dari penjualan secara global tanpa perlu menyediakan upaya khusus untuk mendukung penjualan dan pelayanan tersebut.
Implementasi CRM pada Industri Telekomunikasi Indian
Dengan liberalisasi dan internasionalisasi telekomunikasi, kualitas layanan telah menjadi sarana penting diferensiasi dan jalan untuk mencapai keberhasilan bisnis. Dihadapkan dengan meningkatnya persaingan pasar berkembang, perusahaan di bidang telekomunikasi yang mengadopsi untuk imperatif teknologi baru untuk mengungguli pesaing mereka. Perusahaan ini terus-menerus beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis untuk bertahan hidup persaingan. Penekanan disini terletak di nilai penting identitas menambahkan proses dan mendesain ulang mereka untuk menjadi pelanggan sentris. Satu pendekatan tersebut dalam adopsi TI untuk bergerak ke arah pelanggan adalah manajemen hubungan pelanggan (CRM). Penyedia Layanan Mobile India menggunakan CRM secara ekstensif untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan menunjukkan cara dan sarana untuk memuaskan mereka. Dalam konteks ini, mutlak untuk belajar efektivitas CRM yang dilakukan oleh penyedia layanan seluler. Studi ini khusus menganalisis sejauh yang CRM sedang dipraktekkan oleh penyedia layanan seluler, dan mengidentifikasi efek dari kualitas layanan penyedia layanan selular di loyalitas pelanggan. Seperti CRM berfokus pada menjadi nasabah sentris, itu menjadi penting untuk mengukur efektivitas CRM dalam hubungannya dengan tingkat yang pelanggan adalah pendukung penyedia layanan selular serta untuk mengukur tingkat mana mereka berpartisipasi dalam penjualan salib dan menjual berbagai produk dan layanan dari penyedia. Untuk mengevaluasi efektivitas, ada banyak teknik kuantitatif tersedia dan beberapa pekerjaan di daerah ini telah dilakukan. Tapi ada kelangkaan sastra yang berfokus pada efisiensi relatif. Salah satu teknik lanjutan riset operasi yang mengevaluasi efisiensi relatif adalah analisis Frontier atau Data Envelopment analisis (DEA).

Karya ini coba untuk menggunakan analisis Envelopment Data untuk menilai efektivitas penyedia Layanan Mobile, khususnya satu set penyedia menawarkan layanan di Chennai, Tamil Nadu, India. Penelitian telah mengidentifikasi satu set parameter input dan output untuk setiap penyedia layanan, yang batas-batas yang efisien (DMUs) yang ditentukan. Efisiensi relatif penyedia layanan diukur sehubungan dengan efisien frontier dan kemudian dianalisis. Rinci rekomendasi yang ditetapkan, untuk intervensi yang sesuai untuk mengatasi kesenjangan spesifik diidentifikasi melalui analisis kesenjangan. Analisis lebih lanjut memberikan informasi yang berguna dan membuka jalan baru untuk penelitian di masa datang.
Terimakasih sudah membaca artikel yang saya buat,
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum


Senin, 31 Oktober 2016

Enterprise Resource Planning (ERP)

Assalamualaikum Bloggers!

Kali ini saya akan sharing tentang materi yang berbeda dari Konsep Sistem Informasi Lanjut yaitu Enterprise Resource Planning (ERP).

ERP adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan menggunakan komputer yang terintegrasi dengan seluruh fungsi penjualan, produksi, akunting, dan distribusi untuk mengoptimalkan semua sumber daya.

Karakter Sistem

ERP adalah sistem yang berjalan dibelakang publik, yang terlibat dalam ERP ini adalah orang-orang tertentu. ERP terbagi dalam beberapa modul yaitu :

  • Modul Operasi : General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management
  • Modul Finansial dan Akuntansi : General AccountingFinancial AccountingControlling
  • Modul Sumber Daya Manusia : Personnel ManagementPersonnel Time ManagementPayroll

Keuntungan Penggunaan ERP

  • Pengurangan lead-time
  • Pengiriman tepat waktu
  • Pengurangan dalam siklus waktu
  • Kepuasan pelanggan yang lebih baik
  • Kinerja pemasok yang lebih baik
  • Peningkatan Fleksibilitas
  • Pengurangan dalam biaya-biaya kualitas
  • Penggunaan sumber daya yang lebih baik
  • Peningkatan akurasi informasi
  • Kemampuan pembuatan keputusan
Arsitektur Pengembangan ERP

Latar Belakang :

  • Investasi ERP sangat mahal
  • Keberhasilan ERP suatu perusahaan tidak menjamin untuk perusahaan lain
  • Menyeleksi ERP yang tepat dengan suatu perencanaan
  • ERP adalah hasil persiapan dan implementasi yang efektif
Syarat Sukses Memilih ERP :

  • Pengetahuan sebuah proses yang seharusnya dilakukan
  • Pemahaman kenyataan sebuah proses yang seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan
  • Memiliki pengalaman dengan pengetahuan yang baik

Implementasi dalam ERP terdapat beberapa pendekatan yaitu :

  1. The Big Bang : Strategi penerapan seluruh modul secara simultan diseluruh fungsi perusahaan
  2. Step-By-Step (Phased Approach) : Melakukan implementasi sedikit demi sedikit, lalu berkonsentrasi mengimplementasikan modul yang terkait
  3. Small Bang (Pilot Approach) : Implementasi pada salah satu fungsi perusahaan sebagai pilot project dan diteruskan ke fungsi yang terkait.
Software ERP
Acumatica, Dynamics AX, Compiere, ORACLE, JDE, BAAN, MFGPro, Protean, Magic, SAP, IFS, IES, Orlansoft, Sisinusa, Colibris Indonesia, Open ERP, RUN System, Onesoft, AGRESSO, BOSERP, BizBoss.


Terimakasih sudah membaca artikel yang saya buat,
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum

Sumber Sumber Sumber

Selasa, 25 Oktober 2016

Supply Chain Management (SCM)

Assalamualaikum Bloggers!

Pada kesempatan kali ini saya akan sharing tentang materi yang berbeda dari Konsep Sistem Informasi Lanjut yaitu Supply Chain Management (SCM).

Pemahaman SCM

Supply chain adalah suatu jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja bersama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir.

Supply Chain (SC) terdiri dari 3 aliran:

  1. Material
  2. Informasi
  3. Uang/Dana
Supply Chain Management (SCM) adalah manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain.

Contoh kasus Supply Chain (SC) dalam penjualan komputer secara online.

  1. Customer membeli komputer secara online, dan supply chain yang terlibat adalah Pelanggan, Website komputer menerima order pelanggan, Pabrik perakitan komputer, Pemasok komputer.
  2. Setelah mendapatkan produk yang dipilih, pelanggan memasukkan informasi order dan membayar. Status order dapat dilihat di website
  3. Assembly plant perusahaan memenuhi customer's order
  4. Perusahaan komputer menerima komponen dari beberapa supplier dan memasok produk melalui beberapa transportasi
Fungsi Supply Chain Management (SCM) :
  • Mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk lalu mengantarkannya ke customer akhir
  • Memastikan bahwa produk/layanan yang diberikan memuaskan aspirasi pelanggan
Aktivitas keseluruhan supply chain :
  1. Physical : Sourcing, Production, Distribution, Warehousing, Inventory Control
  2. Market Mediation : Marketing Research, Product Design, After Sales Service
Karakter Sistem

  1. Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain : Bagian upstream (hulu)/ supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier).
  2. Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management : Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu.
  3. Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment : Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir.

Arsitektur Pengembangan SCM
Arsitektur sistem merupakan cara komponen-komponen tersebut (database, peralatan interface,dan media komunikasi) dikonfigurasikan.

Prototipe Arsitektur Supply Chain terdiri dari 6 komponen yaitu : 
  • Komponen ERP
  • Komponen SCM
  • Komponen model simulasi
  • Middleware
  • Komponen sistem kolaboratif
  • Komponen visualisasi dan model keputusan
Implementasi & Evaluasi SCM
Ada banyak perusahaan di indonesia yang menerapkan SCM pada proses bisnis mereka, contohnya PT Frisian Flag Indonesia. Perusahaan PT Frisian Flag Indonesia menggunakan E-SCM sekitar 8 tahun yang lalu yang menggunakan sistem paralel ERP pada tahapan awal. PT Frisian Flag Indonesia juga mengembangkan sistem secondary sales berbasis web untuk menunjang integrasi dengan 150 distributor di indonesia.

Sebelum menggunakan E-SCM PT Frisian Flag Indonesia menggunakan sistem prism atau back office yang membantu dalam penjadwalan produksi serta purchasing order yang tanpa menggunakan material resource planning. Penggunaan sistem yang lama ini menyebabkan para pengguna sistem harus mengecek langsung pada sistem untuk proses pengadaan barang barulah dapat di putuskan kapan pengadaan barang baku harus di lakukan. Tentang urusan logistik serta proses transprotasi PT Frisian Flag Indonesia menggunakan submodul yang terpisah, di mana jika ingin memproses laporan tentang semua data yang di butuhkan harus di pindahkan pada aplikasi yang sama terlebih dahulu.

Sistem lama yang di gunakan PT Frisian Flag Indonesia tentu saja pada proses pengolahannya hanya melakukan pencatatan sehingga banyak masalah yang bermunculan akibat sistem yang tidak terintegrasi secara sempurna. Rantai produksi dan SCM, sharing informasi tidak berjalan lancara di karenakan terhambatnya penjualan produk. Untuk pelaporan data yang cepat juga memiliki kendala, karena sangat sulit di lakukan dengan mengunduh data dan di operasikan pada aplikasi lain. 

PT Frisian Flag Indonesia menunjuk konsultan asal singapura untuk mengimplementasikan sistem baru mereka. Mereka memulai dengan pelengkapan data master dan data pendukung seperti lead time Juga digunakan aplikasi middleware (EAI) untuk logistik dimana proses pengiriman produk jadi hingga sampai ke tangan pelanggan akan dihandle oleh bagian ini. Selain itu juga digunakan sistem barcode, jadi setiap bagian produksi menghasilkan satu barang jadi maka otomatis akan muncul label bar code nya sehingga mengurangi proses entry data. FFI membangun jaringan wireless di seluruh pabriknya, sehingga data yang diterima pemindai barcode dapat segera masuk ke dalam database.

Untuk hubungan dengan mitra bisnis, FFI menerapkan sistem Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment (CPFR). Saat ini FFI dalam tahap akhir penerapan sistem traceability dengan menggunakan pemindai barcode dan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) yang mencakup tahapan mulai penerimaan bahan baku, produksi, hingga menghasilkan barang jadi.

Setelah mengimplementasikan SCM maka hasil yang didapat oleh PT. Frisian Flag Indonesia
a. Efisiensi
b. penghematan biaya
c. memiliki hubungan mitra yang lebih kuat
d. Transaksi sudah bisa dilakukan secara online dan real time
e. Perusahaan juga sudah dapat terhubung dengan 150 distributor melalui website.
f. Dengan adanya bar code dapat mengurangi proses entry data , sehingga mempercepat proses dan meningkatkan akurasi , terutama saat mengirimkan barang dari pabrik ke MDC.
g. peningkatan service level
h. pertumbuhan penjualan melalui penurunan rasio lost sales akibat kekurangan stok
i. pengendalian working capital terkait stok
j. peningkatan akurasi peramalan (forecast)
k. sistem RFID yang mendukung pelacakan jika terjadi gangguan pada material atau hal lainnya.



Terimakasih sudah membaca artikel yang saya buat,
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum



Senin, 24 Oktober 2016

Arsitektur Telematika

Assalamualaikum Bloggers!

Berlanjut dari materi sebelumnya tentang Apa Itu Telematika? , sekarang saya akan membahasa tentang arsitektur telematika.

Aristektur Telematika terbagi menjadi 2 yaitu :

  1. Arsitektur Client Side : lebih mengarah ke pelaksanaan data yang berhubungan dengan browser dan menggunakan koneksi HTTP. Contohnya, Javascript dengan client menggunakan cookies sebagai penyimpanan data ke dalam client.
  2. Arsitektur Server Side :  memiliki web khusus server untuk mengeksekusi berbagai perintah menggunakan metode HTTP. Contohnya, Script Tag yang tertanam didalam halaman HTML. Script Tag ini akan mengeksekusi perintah dengan sendirinya.

Kolaborasi arsitektur client & server terbagi menjadi 3 yaitu :

1. One Tier (Standalone)
Semua komponen produksi sistem dijalankan pada komputer yang sama.


kolaborasi ini memiliki sifat :

  • Sederhana tetapi alternatifnya sangat mahal
  • Membutuhkan beberapa perlengkapan yang dibeli untuk dipelihara
  • Rendah dan kurangnya skala bilitas

2. Two Tier
Kolaborasi ini memiliki banyak client dan sebuah server yang saling terhubung melalui jaringan komputer. Client akan melakukan permintaan ke database yang akan mengirimkan kembali data ke clientnya, dan client yang pintar akan bertanggung jawab pada bagian interaksi antar user (server).

Pada kolaborasi ini memerlukan database sebagai pengolah dan pengelola data. Kolaborasi ini bertujuan untuk membuat pengurangan beban pemrosesan dari komputer server ke komputer client, sehingga apabila user bertambah kinerja sistem ini tidak akan menurunkan kualitas kerjanya.

Beberapa kelemahan kolaborasi two tier:

  • Kurang skalabilitas
  • Koneksi database harus terjaga
  • Tidak memiliki pembaharuan code pada server
  • Tidak memiliki keamanan tingkat lanjut untuk menjaga sistem server
3. Three Tier
Kolaborasi ini adalah upgrade dari two tier. konsep ini adalah model yang membagi fungsionalitas kedalam lapisan-lapisan, aplikasi skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Three Tier bertujuan untuk meningkatkan performa kinerja sistem untuk user yang lebih besar dan juga untuk meningkatkan fleksibilitas ketika dibandingan dengan two tier.
Pada lapisan ke-3 kolaborasi arsitektur ini memiliki beberapa fungsionalitas diantaranya :

  • Layanan Presentasi (Tingkat Client)
  • Layanan Bisnis (Tingat Menengah)
  • Layanan Data (Tingkat Sumber Data)
Ada juga beberapa keuntungan dari Arsitektur Three Tier ini, yaitu :
  1. Keluwesan teknologi
  2. DBMS Engine mudah diubah
  3. Memungkinkan middle tier ke platform yang berbeda
  4. Biaya maintance yang rendah
  5. Kompetitif


Terimakasih sudah membaca artikel yang saya buat,
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum


Selasa, 18 Oktober 2016

Kebutuhan Untuk Membangun Sistem Informasi Korporasi

Assalamualaikum Bloggers!

Pada materi ini saya akan membahas tentang Kebutuhan Untuk Membangun Sistem Informasi Korporasi yang ada dalam mata kuliah Konsep Sistem Informasi Lanjut.

Pada awalnya Sistem Informasi diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka kini SI telah menjadi strategi bisnis yang sangat hebat. 

BUSINESS ROLE

Pembangunan Sistem Informasi yang terintegrasi berbasis TI telah menciptakan peluang bagi banyak perusahaan untuk mengembangkan model keunggulan kompetitif. Perlu adanya kreativitas dan sikap pro-aktif dari para pengelola perusahaan. 

Contoh : bidang perbankan, distribusi, telekomunikasi, manufaktur, penerbangan, pendidikan, perhotelan, perdagangan, RS, dll. BCA, DHL, HM Sampoerna, Merpati Nusantara, dll adalah perusahaan yang telah menikmati manfaat dari penerapan SI pada umumnya dan SI berbasis internet khususnya (Joko Sugiarsono, 2001).

Visi dasar dalam tahap pembangunan Sistem Informasi :
  1. Adanya keinginan yang kuat dan konsistensi untuk membangun aliran data dan informasi yang lancar, sistematis, sederhana dan akurat.
  2. Pembangunan jaringan komputer yang mampu mengalirkan data dan informasi dari berbagai terminal.
  3. Perluasan jaringan kerja dan pasar melalui pembangunan SI e-business, dimana supplier, rekanan kerja dan konsumen.
  4. Mempersiapkan diri memasuki era persaingan global melalui pembangunan SI berbasis peraturan standar internasional.
Tahap pembentukan Sistem Informasi :
  1. Membangun sistem pemrosesan transaksi melalui pembangunan kantor elektronik seoptimal mungkin.
  2. Membangun Sistem Informasi Manajemen berbasis jaringan komputer yang akan mengolah DB perusahaan.
  3.  Membangun SPK untuk mengolah DB.
  4. Mengembangkan Sistem Informasi yang bersifat lintas platform.
Faktor Kegagalan Sistem Informasi :
  1. Kebanyakan orang memandang Sistem Informasi adalah hal yang paling utama dan penting.
  2. Pengelola perusahaan merasa bahwa pembangunan Sistem Informasi merupakan tugas dan kewajiban departemen TI.
  3. Konsentrasi ahli Sistem Informasi sering lebih terarah pada penggunaan teknologi TI terbaru dan kemudahan bagi dirinya.
  4. Interface Sistem Informasi seringkali kurang interaktif, komunikatif, dan agak sulit digunakan oleh pemakai.
  5. Seluruh komponen perusahaan masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan SI tradisional menjadi berbasis TI.
Sistem Informasi E-Business

Revolusi bisnis yang melahirkan era e-bisnis dewasa ini ditandai dengan terintegrasinya peralatan komputer dan telekomunikasi sehingga skala jangkauan jaringan informasi yang terbentuk dapat mencapai jarak yang sangat luas bahkan lintas negara dan benua.

Bisnis secara elektronik (e-business) merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan melalui internet.

Macam-macam E-Business :
  • E-business merupakan peluang usaha baru yang menjanjikan hasil yang besar.
  • M-business (mobile business) merupakan e-business yang diakses melalui berbagai tempat sesuai dengan mobilitas pengaksesannya.
  • I-business (interactive business) merupakan sistem e-business yang interaktif berbasis multimedia.

Tantangan Membangun Sistem Informasi E-Business :
  1. Tantangan strategi bisnis
  2. Tantangan globalisasi 
  3. Tantangan arsitektur informasi
  4. Tantangan investasi 
  5. Tantangan kemampuan untuk merespon dan mengontrol
  6. Tantangan operasional 
  7. Tantangan komunikasi 

VALUE OF INFORMATION

Value of Information adalah perbedaan antara nilai proyek dengan informasi dan nilai proyek tanpa informasi. Point ini menyiratkan bahwa harus ada hasil alternatif jika tidak ada informasi yang bisa menambah suatu nilai atau harus ada suatu kondisi ketidakpastian, apabilah ketidakpastian tersebut terjadi harus ada sebuah pilihan, jika tidak ada pilihan maka tidak ada keputusan yang harus dibuat dan informasi ini sebenarnya tidak berharga.

Informasi bisa dikatakan sebagai bahan untuk mengurangi kondisi ketidak pastian, data dan informasi yang ada akan mengurangi ketidakpastian dalam suatu proyek.

Faktor Keberhasilan - Kualitas Data :
  • Kualitas data yang akurat sangat penting bagi keberhasilan.
  • Pengetahuan tentang status kualitas lebih penting daripada selalu memiliki kualitas tertinggi.
  • Pentingnya konsistensi dalam kualitas
  • Keseimbangan antara kualitas tinggi dan upaya yang diperlukan

BUSINESS TRANSFORMATION

Business Transformation Management (BTM) "Ketika Persaingan Memaksa Anda harus Berubah "

Melihat iklim persaingan bisnis di Indonesia di mana pemain besar atau asing sudah mendominasi di sektor keuangan, mineral, manufaktur produk material dasar sampai consumer products, chain retailer, information and services, ini merupakan tantangan setiap industri mampu menjadi unggul di bidangnya. Bagaimana suatu organisasi bisnis mampu mempunyai keunggulan? Ternyata ada dua hal dasar yang harus disadari bersama yaitu:
    1. Kekuatan Intangible Assets
    2. Perubahan Internal perusahaan untuk mengimbangi dan mengatasi persaingan dan tuntutan pasar yang berubah dengan cepat dibeberapa sektor bisnis
Persaingan sekarang menuntut produk bermutu, pengiriman tepat waktu, layanan cepat, purna jual memuaskan dan harga bersaing maka tentunya membutuhkan keunggulan manajemen perusahaan untuk mengelola bisnis dengan ketajaman daya saing yang harus dibangun secara sistematis.

Perlu kita sadari bersama bahwa yang dulu kelihatan hebat sekarang sudah menjadi biasa-biasa saja, lalu apa yang terjadi dengan bisnis anda kalau hanya biasa-biasa saja?  

Ada paradigma manajemen di banyak perusahaan sebagai berikut : 
  • Untuk apa kita harus mendidik karyawan ? Toh kalau pandai atau terampil malah pindah ke pesaing. Kita yang melatih, pesaing yang menikmati.
  • Kita harapkan karyawan bekerja sekian lama harus makin pandai dan makin terampil dengan sendirinya. Kenyataannya belum tentu.
  • Membangun sistem manajemen, kemampuan karyawan, sistem informasi adalah merupakan biaya yang tidak jelas manfaatnya karena sering tidak secara instan dapat dilihat hasilnya.
  • Dengan percaya pada orang lama, toh perusahaan ini masih untung dan tidak perlu menghamburkan biaya membangun manajemen yang handal.
Disisi lain paradigma manajemen melihat dari : 
  • Ketergantungan dengan satu atau dua orang termasuk owner harus diminimalkan.
  • Bulan madu tidak selamanya ada, mumpung perusahaan masih punya profit maka harus mempersiapkan kemampuan orang, sistem manajemen, budaya, infrastruktur dll.
  • Kecepatan perubahan di luar harus diimbangani dengan kesiapan manusia, sistem, manajemen, kepemimpinan serta informasi yang tepat dan cepat.
  • Bisnis tidak dapat hanya mengandalkan lobby atau hoki tanpa didukung kehandalan produk dan atau jasa dibandingkan pesaing. 

INTERNET TECHNOLOGIES

Intranet adalah istilah yang digunakan untuk implementasi teknologi internet didalam sebuah organisasi ataupun perusahaan, Bukan sebagai koneksi eksternal ke Internet global. Implementasi ini dilakukan agar lebih transparan menyampaikan informasi dalam jumlah besar dari suatu desktop masing-masing individu.

Komponen utama teknologi internet :
  1. Communications Protocol
  2. File Transfer
  3. Mail
  4. Web Browsing
  5. Terminal Emulation
  6. User Interfaces
Ada beberapa alasan utama yang menjadikan teknologi internet memiliki dampak yang sangat baik pada ruang lingkup aplikasi jaringan bisnis, yaitu :
  • Universal Communication
  • Performance
  • Reliability
  • Cost
  • Standards
Penerapan internet pada umumnya digunakan sebagai berikut :
  • Penerbitan dokumen perusahaan
  • Akses pencarian direktori
  • Website perusahaan/pemerintah/individu
  • Aplikasi Grup
  • Distribusi perangkat lunak
  • Mail
  • User Interface

BUSINESS STRATEGY

Penyusunan usaha untuk memenangkan pasar sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi dengan ketatnya persaingan dan adanya produk-produk substitusi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kiat atau strategi memenangkan pasar yang tepat, yaitu :
  1. Strategi Kepemimpinan Biaya
  2. Strategi Diferensiasi
  3. Strategi Fokus
  4. Strategi Bertumbuh
  5. Strategi Aliansi
  6. Strategi Inovasi
  7. Strategi Efisiensi Internal
  8. Strategi Orientasi Konsumen
  9. Strategi TI
  10. Strategi Pengelolaan Hubungan Konsumen

Terimakasih sudah membaca artikel yang saya buat,
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum

Rabu, 12 Oktober 2016

Apa itu Telematika ?

Assalamualaikum Bloggers!

Telematika berasal dari bahasa Perancis "Telematique" yang dipopulerkan oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe pada tahun 1978.

Istilah telematika itu sendiri merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasis digital.

Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), Telematika berarti perpaduan atau pembauran antara teknologi informasi, teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia.

Selain digunakan pada bidang penyiaran radio, televisi dan multimedia, istilah telematika tersebut dipakai juga untuk Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) dan secara lebih spesifik istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas.

Jadi, Telematika adalah sarana komunikasi jarah jauh melalui media elektromagnetik yang kemampuannya mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan keseluruh dunia dalam bebagai macam cara, yaitu dengan perantara suara, (Telepon, Musik) huruf, gambar, dan data atau kombinasinya. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum seperti online atau internet, dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus yaitu intranet.

Telematika saat ini beragam bentuknya seperti contoh telematika berbasis web dibawah ini :

  • E-Goverment : Sistem administrasi pemerintahan secara elektronik
  • E-Commerce : Sistem transaksi perdagangan elektronik
  • E-Learning : Sistem pendidikan terbuka dengan cara belajar jarak jauh dengan media internet berbasis web
  • E-Medicine, E-Laboratory, E-Library, E-Research, E-Technology, dll.

Selain ragam bentuk telematika berbasis web, ada juga telematika yang berwujud dari hasil kinerja satelit yaitu :

  • GPS (Global Positioning System)
  • GLONAS
  • GALILEO
  • Google Earth
  • 3G
  • 4G
  • Kompas Digital
  • Sistem Navigasi Digital Untuk Angkatan Laut dan Angkatan Udara
  • Teleconference



Terimakasih sudah membaca artikel yang saya buat,
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum

Konsep Pengembangan Sistem Informasi

Assalamualaikum Bloggers!

Pada materi ini saya akan membahas tentang Konsep Pengembangan Sistem Informasi yang ada dalam mata kuliah Konsep Sistem Informasi Lanjut.

Perlu kita ketahui bawah Sistem Informasi adalah komponen yang terdiri dari manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang diproses menjadi sebuah informasi untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Selain Sistem Informasi, ada pula Sistem Informasi Manajemen yang merupakan salah satu jenis Sistem Informasi yang secara khusus ditujukan untuk menghasilkan informasi bagi pihak menajemen dan untuk pengambil keputusan.

Sistem Informasi terdiri dari beberapa macam diantaranya :

  1. Sistem Reservasi Pesawat
  2. Sistem Penjualan Kredit
  3. Sistem Biometrik
  4. Sistem Point-Of-Sale/POS
  5. Sistem Telemetri
  6. Sistem Berbasis Kartu Cerdas/SmartCard
  7. Sistem Terpasang ditempat Publik
  8. Sistem Layanan Akademis
  9. Sistem Electronic Data Intercharge (EDI)
  10. E-Goverment, dll.

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang sangat berguna bagi kegiatan bisnis (Kroenke, 1992).

Kemampuan utama Sistem Informasi mendukung sasaran bisnis, mencangkup :
  • Peningkatan Produktivitas
  • Pengurangan Biaya
  • Peningkatan Pengambilan Keputusan
  • Peningkatan Layanan Pelanggan
  • Pengembangan Aplikasi Strategi Yang Baru
McLeod (1998) mengemukakan 2 alasan mengapa manajemen informasi menjadi penting :
  1. Kegiatan bisnis yang semakin rumit
  2. Komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik
Faktor yang mempengaruhi bisnis masa sekarang lebih rumit dibandingkan masa lalu :
  • Pengaruh ekonomi internasional dan persaingan dunia
  • Perkembangan teknologi
  • Batas waktu yang semakin singkat
  • Kendala Sosial
4 peranan penting Sistem Informasi dalam organisasi (Alter, 1992) :
  1. Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas
  2. Mengaitkan perencanaan-planning, pengerjaan-executing, dan pengendali-controlling, dalam sebuah sub sistem
  3. Mengkoordinasikan subsistem
  4. Mengintegrasikan subsistem
Klasifikasi Sistem :
  • Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  • Sistem Deterministik dan Probabilistik
  • Sistem Tertutup dan Terbuka
  • Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  • Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi bukan sekedar otomasisasi, sistem itu harus dirancang sedemikian rupa agar dapat menentukan validitas data yang berasal dari berbagai sumber seperti konsumen, pesaing, supplier, media, pemerintah, internet, lembaga atau kelompok lain dan internal perusahaan. 

Sistem Informasi yang baik tentu memiliki sistematika yang jelas, ringkas dan sederhana. Mulai dari tahap pemasukkan data, pengolahan dengan prosedur yang ditentukan, penyajian informasi yang akurat, interpretasi yang tepat dan distribusinya. Jadi tidak hanya sekadar mengotomasisasi prosedur lama tetapi menata dan memperbaharui bahkan menciptakan aliran data yang baru yang lebih efisien, menetapkan prosedur pengolahan data yang baru secara tepat, sistematis, dan sederhana, menentukan model penyajian yang informatif dan standar, serta distribusi informasi yang efektif.

Kualitas Informasi ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :

  • Keakuratan dan Teruji Kebenarannya
  • Kesempurnaan Informasi
  • Tepat Waktu
  • Relevansi
  • Mudah dan Murah
Jenis Sistem Informasi berbasis Teknologi Informasi dikembangkan berdasarkan lini manajerial, adapun tingkatan Sistem Informasi tersebut adalah :
  1. Sistem Pemrosesan Transaksi : Hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi.
  2. SIM : Kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.
  3. SPK : Penyediaan prosedur khusus dan permodelan yang unik yang membantu manajer dalam memperoleh alternatif-alternatif.
  4. SI E-Business : Dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet.
Perkembangan Sistem Informasi

  1. Sistem Informasi Tradisional (Dioperasikan dan dikelola secara semi-manual). 

  2. Sistem Informasi Berbasis Komputer.
  3. Sistem Informasi Berbasis Jaringan Perkantoran.
  4. Sistem Informasi Lintas Platform.
SISTEM INFORMASI KORPORASI

Sistem Informasi telah menjadi strategi bisnis yang sangat hebat. Penerapan Sistem Informasi di hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan-tekanan yang dialami oleh perusahaan. 

Manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan dengan pembangunan Sistem Informasi, antara lain :

  1. Integrasi data dan informasi
  2. Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redudansi data
  3. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan manajerial
  4. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen
  5. Meningkatkan citra perusahaan
Klasifikasi Sistem Informasi yang biasa dipakai antara lain didasarkan pada :
  • Level Organisasi
  • Area Fungsional
  • Dukungan yang Diberikan
  • Arsitektur Sistem Informasi
Sistem Informasi Menurut Level Organisasi :
  1. Sistem Informasi Departemen
  2. Sistem Informasi Perusahaan
  3. Sistem Informasi Antar Organisasi

TIPE SISTEM INFORMASI PADA KORPORASI

  • SIstem Informasi Fungsional
  • Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia

Terimakasih sudah membaca artikel yang saya buat,
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum